Hal itu diungkapkan Bupati Pati Haryanto saat memimpin rapat di ruang Command Center, Jum’at (9/4).
Selaku Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati, ia menjelaskan penggalangan dana ini merupakan himbauan dari Bupati, Wakil Bupati dan peran serta Korpri agar ASN Kabupaten Pati ikut membantu penanganan Covid-19.
Lebih lanjut, ia mengapresiasi sumbangan dari para pegawai di berbagai perangkat daerah. Dengan sigap, dana tersebut langsung digunakan untuk membeli alat penunjang dalam penanganan Covid-19 eperti alat pelindung diri (APD) bagi tenaga Kesehatan maupun cairan disinfektan untuk penyemprotan di berbagai fasilitas umum.
“Dari sumbangan teman-teman ASN sudah masuk di rekening KORPRI, Pak Sekda selaku Ketua Korpri melaporkan yang sudah direalisasikan adalah pembelian 175 alat semprot/ Sprayer, pembelian cairan disinfektan untuk penyemprotan,” papar Bupati.
Sekretaris Daerah (Sekda) Suharyono selaku Ketua Korpri Kabupaten Pati juga telah memesan APD sebanyak 1.000 pcs. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi kelangkaan APD yang saat ini tengah dibutuhkan oleh tenaga medis dalam penanganan Covid-19. Ia berharap dari sumbangan ASN ini bisa membantu memberikan rasa aman bagi tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan menghadapi wabah.
“Kita pesan sebanyak 1.000 APD yang sekarang sangat langka. APD yang sudah datang 500 pcs, disusul sumbangan Bank Jateng 1.000 APD dan sudah diterima Dinas Kesehatan untuk dibagi ke puskesmas, rumah sakit dan petugas kesehatan lainnya,” jelas Suharyono.
Selain itu, Sekda juga telah membuat bilik-bilik antiseptik di sejumlah Pasar dan kantor-kantor perangkat daerah di Pati. Hal tersebut sebagai langkah antisipasi persebaran Virus Corona meluas.
Tak hanya itu Sekda juga telah memesan alat rapid test yang peruntukannya bagi Orang Dalam Pantauan (ODP) Covid-19. Ia berharap setelah menjalani rapid test, hasilnya negatif semua. Selain itu, sebagai upaya deteksi dini, Sekda menginstruksikan seluruh OPD membeli alat pengukur suhu, sekaligus penerapan protokoler penanganan Covid-19 di seluruh kantor Pemda.
“Kami memesan rapid test. Insya Allah, apabila sudah datang nanti bisa digunakan untuk tes ODP. Semoga setelah di tes hasilnya negatif semua,” imbuhnya.
Sejak diberlakukan tanggap darurat di Kabupaten Pati pada tanggal 16 Maret 2020, Sekda menginstruksikan seluruh OPD untuk meniadakan apel pagi, upacara maupun kegiatan yang menimbulkan kerumunan.
Ia juga membuat Surat Edaran tentang pengaturan kerja ASN Pati agar bertugas di rumah (Work From Home) bagi pelaksana maupun fungsional non medis. Langkah ini dipakai untuk menekan penyebaran covid-19 di Pemkab Pati.
“Kami juga membeli 60 alat pengetesan suhu untuk seluruh OPD. Siapapun yang masuk kantor, entah karyawan, tamu harus dicek suhunya. Kalau yang lebih dari 37 celsius, dipersilahkan untuk pulang dan istirahat di rumah,” pungkasnya. (redaksi)